Merantau
Oleh Muhammad Subhan ADA juga timbul pikirannya hendak merantau kembali, seperti di masa mudanya dulu. Meninggalkan kampung halaman, terus menyeberangi
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan ADA juga timbul pikirannya hendak merantau kembali, seperti di masa mudanya dulu. Meninggalkan kampung halaman, terus menyeberangi
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan SEHABIS berdiang di tepi tungku api, teruslah Engku Kari ke tepian, membersihkan badan. Setelah itu, pergi ia
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan SESUDAH minum teh telur di lepau Engku Raoh di Simpang Lapan bersama Engku Kari kawan karibnya, pulanglah
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan SELAIN lepau teh telur Engku Raoh di Simpang Lapan, tempat paling asyik minum teh telur hangat-hangat adalah
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan SESUDAH ditumpanginya bendi dari Simpang Lapan, tibalah Engku Kari di Padang, di hari raya itu. Hari semakin
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan “Sudah dua tahun awak tak boleh ke luar, Engku,” ujar Etek Imar kepada Engku Tau ketika ia
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan RAMADAN sudah pergi. Lebaran tiba. Engku Siak mengibaratkan bulan suci itu seperti seorang kekasih yang dirindukan, lalu
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan BURUH teh telur itu bernama Engku Raoh. Di luar bulan puasa, dia setia menyambut para pelanggannya, dari
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan BARU saja meminum seteguk dua teguk teh telur yang dibuat Engku Raoh di lepaunya di Simpang Lapan,
Baca SelengkapnyaOleh Muhammad Subhan KATA Engku Siak, dalam tausiahnya di malam yang beranjak ke ujung Ramadan, di surau Simpang Lapan, tidak
Baca Selengkapnya