Oleh: Kamilatud Diniyah, M.Th.I.

Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Mojokerto

Judi online telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi masyarakat modern, termasuk bagi umat Islam. Dalam pandangan Islam, segala bentuk perjudian adalah haram, karena membawa dampak negatif, baik secara individu maupun sosial. Namun, dengan kemajuan teknologi, akses ke situs-situs judi online semakin mudah, sehingga tantangan untuk melindungi diri dan keluarga dari bahaya ini semakin besar.

Di berbagai media bahkan di sekitar kita saat ini banyak muncul problematika masyarakat di era digital, yakni terjerat judi online. Tak hanya kalangan pelajar dan mahasiswa tetapi juga orang tua. Sehingga berdampak pada perpecahan dan konflik dalam rumah tangga.

Di kalangan pelajar pun kerap terjadi pada anak yang mulanya baik-baik saja. Sampai kemudian dia melakukan pencurian karena terjerat Judi Online.

Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai dampak kongkrit dari pelaku Judi Online antara lain:

Permasalahan Finansial

Judi online sering kali menjanjikan keuntungan besar dengan cara yang cepat dan mudah. Namun, kenyataannya, banyak orang yang justru mengalami kerugian finansial yang besar. Ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan seseorang menghabiskan uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius dan menghancurkan stabilitas ekonomi keluarga.

Kecanduan
Judi online memiliki sifat adiktif yang tinggi. Banyak orang yang terjebak dalam lingkaran kecanduan, di mana mereka terus-menerus bermain dengan harapan memenangkan kembali uang yang hilang. Kecanduan judi online dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Dampak psikologis ini tidak hanya dirasakan oleh individu yang berjudi, tetapi juga oleh anggota keluarga yang harus menghadapi perubahan perilaku dan emosi mereka.

Rusaknya Hubungan Keluarga
Kecanduan judi online dapat merusak hubungan keluarga. Ketika seseorang kecanduan judi, mereka cenderung mengabaikan tanggung jawabnya sebagai suami, istri, atau orang tua. Waktu yang seharusnya digunakan untuk bersama keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Ini dapat menyebabkan konflik, ketegangan, dan bahkan perceraian.

Pelanggaran Hukum dan Etika

Judi online sering kali terkait dengan aktivitas ilegal, seperti pencucian uang dan penipuan. Terlibat dalam judi online dapat membawa seseorang pada tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan etika. Ini tidak hanya merusak nama baik individu, tetapi juga dapat membawa konsekuensi hukum yang serius.

Dari permasalah di atas tentu kita perlu melakukan berbagai macam upaya pencegahan dan perlindungan bagi diri dan keluarga, sebagaimana perintah Allah pada QS. At Tahrim 6:

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”

Dari amanat QS. At Tahrim 6 tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai usaha untuk menjaga dan menghadapi masalah terkait jeratan judi online di antaranya :

1. Meningkatkan Pemahaman Agama
   Salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dan keluarga dari bahaya judi online adalah dengan meningkatkan pemahaman agama. Ajaran Islam jelas melarang segala bentuk perjudian, dan memahami alasan di balik larangan ini dapat membantu seseorang menjauhi perilaku tersebut. Pendidikan agama yang kuat sejak dini dapat membentuk karakter yang kokoh dan menanamkan nilai-nilai moral yang tinggi.

2. Membangun Komunikasi yang Baik dalam Keluarga
   Komunikasi yang baik antara anggota keluarga sangat penting dalam mencegah dan mengatasi masalah judi online. Diskusi terbuka tentang bahaya judi dan dampaknya dapat meningkatkan kesadaran semua anggota keluarga. Selain itu, mendengarkan dan memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang mungkin terlibat dalam judi online dapat membantu mereka untuk berhenti dan mencari bantuan yang diperlukan.

3. Mengisi Waktu dengan Aktivitas Positif
   Salah satu cara untuk menghindari kecanduan judi online adalah dengan mengisi waktu luang dengan aktivitas yang positif dan bermanfaat. Olahraga, hobi, dan kegiatan sosial dapat menjadi alternatif yang sehat. Terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini tidak hanya mengalihkan perhatian dari judi online, tetapi juga dapat memperkuat ikatan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan mental.

4. Mencari Bantuan Profesional
   Jika seseorang atau anggota keluarga sudah terjebak dalam kecanduan judi online, mencari bantuan profesional adalah langkah penting. Konselor, psikolog, atau lembaga rehabilitasi dapat memberikan terapi dan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi kecanduan. Dalam Islam, mencari bantuan dan berusaha untuk memperbaiki diri adalah tindakan yang dianjurkan dan tidak dianggap sebagai kelemahan.

5. Menerapkan Kontrol Teknis
   Menggunakan teknologi untuk melindungi diri dan keluarga dari judi online juga bisa menjadi solusi efektif. Memasang perangkat lunak kontrol orang tua pada komputer dan ponsel, memblokir situs judi, dan memantau aktivitas online dapat membantu mencegah akses ke situs-situs tersebut. Selain itu, menjaga transparansi dan keterbukaan dalam penggunaan teknologi di rumah dapat mengurangi risiko terjadinya kecanduan judi online.

Melindungi diri dan keluarga dari bahaya judi online memerlukan usaha dan komitmen dari semua pihak. Dengan pemahaman agama yang kuat, komunikasi yang baik, aktivitas positif, bantuan profesional, dan kontrol teknis, kita dapat menghadapi tantangan ini dengan bijak. Dalam Islam, menjaga diri dan keluarga dari perbuatan yang merusak adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat. Semoga kita selalu diberi kekuatan dan petunjuk oleh Allah SWT untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan hidup dalam kebaikan.***

Penulis merupakan Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Mojokerto dan pengasuh PP Manarul Huda Miji Kota Mojokerto 

Foto : I Stock

Editor : Fatatik