KORAN TEMPO Sorot Majalah elipsis

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

MEDIA nasional KORAN TEMPO pada edisi Minggu, 25 Februari 2024 melalui tautan https://www.koran.tempo.co/read/sastra/487438/ menjaga-nyala-api-lewat-media-sastra secara khusus menyorot majalah elipsis sebagai salah satu majalah sastra yang tumbuh di saat pandemi Covid-19.

Dalam beritanya, KORAN TEMPO menulis judul “Semangat Menjaga Nyala Api Sastra” dengan kutipan lead: Sejumlah media sastra berusaha bertahan memberikan bacaan berkualitas. Menyediakan ruang berkarya dan mengapresiasi penulis.

Wartawan KORAN TEMPO menghubungi pendiri yang juga Pimpinan Umum Majalah elipsis Muhammad Subhan lalu melakukan wawancara khusus terkait majalah digital yang isinya 90 persen karya sastra ini, di antaranya cerpen, puisi, dan esai sastra.

Majalah elipsis juga mengapresiasi penulis cerpen khusus di Rubrik Gelanggang dengan menyediakan honorarium. Rubrik Gelanggang majalah elipsis paling banyak diminati penulis cerita pendek dan seluruh naskah dikurasi ketat.

“Konsep majalah elipsis berfokus pada karya sastra. Hampir 90 persen isi tulisannya adalah produk sastra. Sisanya bisa berita wawancara dan tulisan lain, tapi syaratnya adalah masih berhubungan dengan dunia literasi,” tulis KORAN TEMPO mengutip Muhammad Subhan.

Majalah elipsis yang telah memasuki edisi 032 di tahun III itu, dikelola 15 awak redaksi yang terdiri dari pemimpin redaksi, sekretaris redaksi, jajaran redaktur, dan penata letak. Halaman majalah ini lumayan tebal, yaitu 100 halaman.

KORAN TEMPO juga menggali asal mula lahirnya majalah elipsis. Muhammad Subhan mengatakan, sejak tahun 2000 ia telah berkecimpung di dunia sastra dan literasi serta menjadi wartawan di sejumlah koran harian di Padang.

Sebelum pandemi, ia aktif mendampingi penulis-penulis pemula di berbagai kelas yang ia ampu dan dilakukan secara offline, hingga pandemi Covid-19 masuk dan seluruh aktivitas di luar ruangan dibatasi.

“Merasa sepi menulis sendiri, ia membuka kelas menulis secara daring di media sosial. Subhan terkejut lantaran jumlah peminat kelas menulisnya mencapai seribu peserta dan tersebar dari seluruh Indonesia,” tulis KORAN TEMPO mengutip Muhammad Subhan lagi.

Seleksi alam pun berlaku di kelas menulis elipsis. Selain menerbitkan buku bersama karya peserta kelasnya, muncul gagasan membuat majalah digital.

“Rekan-rekan tidak punya dasar dunia jurnalistik, tapi saya (punya) itu. Ya sudah, kami sepakat bikin media sastra dengan berbekal keahlian saya,” ujar Muhammad Subhan masih dalam berita KORAN TEMPO.

Selain majalah elipsis, KORAN TEMPO juga mewawancarai pengelola media sastra lainnya, di antaranya Jurnal Sastramedia, LITERA, dan KALAM.

Secara terpisah, Pemimpin Redaksi Majalah elipsis, Ayu K. Ardi, menyampaikan terima kasih kepada KORAN TEMPO yang telah memilih majalah elipsis sebagai salah satu majalah sastra yang sedang tumbuh di ranah blantika media digital nasional.

“Tulisan KORAN TEMPO menjadi mood booster bagi kami di jajaran redaksi majalah elipsis untuk terus bertahan menghadirkan bacaan-bacaan berkualitas,” ujar Ayu yang juga seorang guru di Kota Payakumbuh.

Diakuinya, mengelola sebuah majalah dengan konten sastra tidak mudah, sebab majalah elipsis tidak hanya berkutat pada karya yang dihasilkan peserta Sekolah Menulis elipsis, tapi juga menerima tulisan lainnya di luar Sekolah Menulis elipsis.

“Kami bahagia, majalah elipsis juga diminati penulis-penulis yang nama-nama dan karya mereka sudah banyak malang melintang di media-media besar dan menerima berbagai penghargaan sastra,” ungkap Ayu.

Di jajaran redaksi majalah elipsis, sebut Ayu, pihaknya berusaha mengelola seluruh naskah yang masuk ke meja redaksi layaknya kerja-kerja di media konvensional. Ada tahapan kurasi naskah, mulai dari memeriksa plagiasi, pemuatan ganda, juga usur penggunaan kecerdasaan buatan (AI).

“Sejauh ini, semuanya berjalan baik dan lancar,” tambah Ayu. (TIARA NURSYITA SARIZA/ELIPSIS)

Sumber: Majalah Digital elipsis edisi 032, Tahun III, Januari—Februari 2024

Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca