Ini Kiat Menulis Novel dari Maizul Penulis “5 Bintang”

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

PADANG PANJANG, majalahelipsis.com–Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang mendiskusikan “Teknik Menulis Novel” bersama novelis Maizul, S.E., Sabtu (1/06/2024), di Sekretariat Komunitas Seni Kuflet.

Maizul yang merupakan salah seorang pendiri Komunitas Seni Kuflet berkesempatan hadir berbagi proses kreatif dan pengalamannya menulis novel yang diterbitkan penerbit nasional. Diskusi dimoderatori Nur Fauziatul Pisra.

Maizul mengatakan, untuk menjadi penulis setidaknya menguasai atau mempunyai dua atau tiga gaya kepenulisan, seperti romantis, tragis, komedi. Bahkan dapat dilihat dari sisi serius, sisi kolosal, dan misteri.

Novelis yang awal ketertarikannya menulis dengan membaca karya-karya Buya Hamka ini menyatakan, menulis novel dapat dimulai dari ide cerita yang umum, seperti pengalaman pribadi.

Proses menulisnya juga bisa dimulai bukan dari sub bab pertama, namun dapat juga dimulai dari bab pertama ditulis di bagian terakhir.

“Karena dalam menulis novel itu dibebaskan berekspresi, boleh berdasarkan mood ide yang muncul dulu,” papar penulis novel 5 Bintang itu.

Diungkapkan Maizul, memancing ide bisa dilakukan dengan membaca karya orang lain, yang penting ada orisinalitas karya dan konsistensi dalam menulis.

“Apa yang ada di kepala tuliskan dulu, kumpulkan ide-idennya. Baru nanti dijadikan cerita yang utuh, dan jika ada tulisan yang belum pas, bisa diedit dengan EYD yang benar,” imbuh Maizul.

Peserta diskusi, Maharani Saputri, mengatakan gembira dapat mengikuti diskusi itu sehingga ia memiliki pemahaman terhadap kiat menulis novel.

“Saya mendapatkan tips cara menulis novel yang harus sesuai yang dipikiran, seperti mengelola cerita realitas kehidupan menjadi realitas sastra,” ujar dramatug muda di Kuflet ini.

Peserta lainnya, Sarah Samosir, yang merupakan anggota Komunitas Seni Kuflet mengatakan, materi novel yang diberikan membuatnya semakin bersemangat untuk menulis.

Sedangkan Rezi Ilfi Rahmi sebagai seorang perupa yang anggota Komunitas Seni Kuflet merasa sangat senang ikut dalam diskusi ini.

Rezi mengaku bisa mengetahui siapa tokoh idola dari narasumber dan bagaimana proses kreatifnya di dunia sastra.

“Saya juga termotivasi untuk menulis novel,” tuturnya.

Penulis: Helni
Editor: Muhammad Subhan

Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca