Derliana, Doktor Perempuan Pertama di MA KMM Kauman Padang Panjang

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

PADANG PANJANG, elipsis – MA KMM Kauman Padang Panjang kini dipimpin doktor perempuan pertama di sekolah yang didirikan ulama dan sastrawan Buya Hamka. Ia tokoh pendidikan Padang Panjang. Sarat prestasi dan produktif menulis buku.

Namanya Derliana. Di tengah kesibukannya yang padat, ia masih sempat menulis buku.

Derliana lahir di Menaming, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, pada 25 Agustus 1978.

Ibu dari tiga anak ini menamatkan Sekolah Dasar di SD Negeri Menaming tahun 1990. Setamat SD, ia melanjutkan pendidikan ke SMP Muhammadiyah Pasir Pengaraiyan, Kabupaten Rokan Hulu, dan menyelesaikannya tahun 1993. Di tahun kelulusannya, perempuan yang akrab disapa Derli ini mencoba peruntungan keluar dari kampung halaman. Beliau melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah Kulliyatul Muballighien (MA KMM) Kauman Padang Panjang dan menyelesaikannya di tahun 1996.

Demi mengusung cita-cita luhur keluarga, Derliana memilih UIN Imam Bonjol Padang Jurusan Pendidikan Bahasa Arab setamat dari MA KMM Kauman. Ia berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 2000. Setamat kuliah, Derliana mengabdikan diri di MA KMM Kauman Padang Panjang sebagai guru Bahasa Arab. Loyalitas serta kerja kerasnya yang luar biasa selama empat tahun membuat Derliana dipercaya menduduki posisi wakil kepala madrasah bagian kurikulum.

Tahun 2004 merupakan tahun spesial bagi Derliana karena ia dipersunting oleh seseorang yang selalu memberikan motivasi untuk terus berjuang dalam dunia pendidikan. Pujaan hatinya itu bernama Joni Nasri. Setelah menikah, semangat belajarnya semakin menjadi-jadi. Hal itu mendorong Derliana melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi.

Tahun 2007 gelar magister berhasil ia raih dengan nilai cum laude di UIN Imam Bonjol Padang.

Menerima Banyak Penghargaan

Prestasi serta pemikiran cerdas yang melahirkan program-program pendidikan di MA KMM Kauman Padang Panjang tahun 2015 membuat Derliana dilantik menjadi kepala madrasah, perempuan pertama dalam sejarah sekolah yang didirikan Buya HAMKA ini.

Selama menjadi kepala madrasah, Derliana berhasil meraih prestasi yang mengharumkan namanya maupun institusi yang dipimpinnya. Penghargaan yang ia raih, antara lain: Kepala MA Berprestasi Tingkat Kota Padang Panjang (2016), Juara 1 Lomba Kepala MA Berprestasi Tingkat Sumbar (2016), Juara 1 Lomba Kepala MA Berprestasi Tingkat Nasional (2016), dan Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional dalam Lomba OLYQ Internasional (2017) di Bandung.

Selain kejuaraan kepala sekolah berprestasi, beliau juga berhasil meraih beberapa penghargaan lain, di antaranya Tokoh Pendidik Pegiat Literasi Versi Surat Kabar Mimbar Pos (2018), Penerima Pin Emas sebagai Tokoh Masyarakat Berdedikasi di Bidang Pendidikan dari Walikota Padang Panjang (2019), serta penghargaan dari Kemenag Kota Padang Panjang tahun 2018 dan 2019.

Di samping kejuaraan serta penghargaan, Derliana juga mendapatkan kesempatan untuk belajar keluar negeri, antara lain ke Finlandia selama 10 hari (2017), Jepang selama 12 hari (2019), Malaysia selama 10 hari di MRSM Gemencheh Negeri Sembilan Malaysia (2017), Thailand Selatan selama 7 hari (2018), Diklat Kepala Madrasah Aliyah di Pusdiklat Jakarta (2017), serta beberapa kali menjadi pemateri dalam diskusi pendidikan bersama praktisi pendidikan nasional maupun internasional.

Derliana juga pernah menjadi Panelis Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengembangan Kauman Masa Depan” (2019), TOT Bahan Ajar Pesantren Muhammadiyah Regional Sumatra (2019), International Seminar on Islamic Education Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang dengan tema Islamic Education in Discuption Era (2019), diskusi pendidikan “Merintis Sekolah Muhammadiyah Unggul Berkemajuan Pasca Covid-19” (2020), pemateri dalam diskusi SchoolActivity in New Normal (2020), serta webinar nasional “The Great Shifting: Prespektif Pendidikan Islam di Masa Pandemi Covid-19” (2020).

Selain itu, Derliana juga mengikuti diskusi pendidikan dengan tema “Paradigma Baru Akreditasi Sekolah/Madrasah” (2020), serta menjadi panelis dalam webinar bertajuk “Penguatan Model Bisnis Pemberdayaan Usaha Syariah (Pesantren dan Nonpesantren) sebagai Pendorong Ekonomi Regional” (September 2020).

Prestasi demi prestasi terus ditoreh Derliana selama menjadi kepala madrasah. Beliau menjadi salah satu penerima beasiswa MORA 2016 Program Doktor (S3) di UIN Imam Bonjol Padang. Atas kegigihan belajarnya, pada 24 Mei 2021 Derliana berhasil lulus meraih gelar doktor perempuan pertama di MA KMM Kauman Padang Panjang.

Di sisi lain, wanita yang ramah dan gemar membaca ini merupakan tokoh perintis gerakan literasi di madrasah yang ia pimpin. Pada tahun 2013, bersama wartawan senior Sumatra Barat, Musriadi Musanif, ia melahirkan program “Sanggar Menulis Siswa” yang menuntun siswa asuhannya untuk lebih literat.

Ia juga melahirkan beberapa buku, di antaranya Menjadi Perempuan yang Bijak, Melintasi Lorong Waktu, Merangkai Cinta di Bawah Langit Kauman, Education Spirit of Finland, serta Kemilau Cahaya di Langit Jepang, ditambah beberapa buku bersama yang terangkum dalam Mindersful of Leaders, Manajemen Pendidikan Islam, serta tim penyusun buku Panduan Orang Tua dalam Pendampingan Belajar Anak pada Masa Pandemi Covid-19, September 2020.

Penulis: Januar Efendi
Editor: Muhammad Subhan

Sumber: Majalah digital elipsis edisi 001, Juni—Juli 2021

Untuk keterbacaan teks dan tampilan yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Play Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca