Alumni Kuflet Menangkan Sayembara Penulisan Cerita Anak Berbahasa Daerah di Balai Bahasa Aceh

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

BANDA ACEH, majalahelipsis.com—Penulis muda Aceh, Ansar Salihin, dan seniman Indonesia yang bermukim di Padang Panjang, Sulaiman Juned, memenangkan sayembara penyusunan dan terjemahan cerita anak dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia yang dihelat Balai Bahasa Provinsi Aceh.

Dalam naskah cerita anak tersebut Ansar Salihin sebagai penulis cerita berbahasa daerah (Gayo) sedangkan Sulaiman Juned sebagai penerjemah bahasa Gayo ke bahasa Indonesia.

Ansar Salihin mewakili tim penyusun menerima penghargaan dari Balai Bahasa Provinsi Aceh, Jumat (21/6/2024) di Banda Aceh. Hadiahdiserahkan Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Drs. Umar Sholikan, M.Hum.

Ansar Salihin adalah penulis muda asal Gayo Bener Meriah, Aceh yang saat ini guru Seni dan Budaya MTs Negeri 5 Pidie.

Ansar juga alumni Pascasarjana ISI Padang Panjang dan aktif di Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang sejak 2010—2016.

Sementara Dr. Sulaiman Juned adalah Dosen Teater ISI Padang Panjang, penyair, kolumnis, sutradara teater, dan pendiri Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang.

Judul naskah dalam bahasa daerah (Gayo) “Dediang Ku Imah Edet Gayo Reje Baluntara” diterjemahkan ke bahasa Indonesia “Berkunjung ke Rumah Adat Gayo Kerajaan Baluntara”.

Naskah cerita anak ini lolos seleksi bersama 49 naskah lainnya berbahasa daerah di Aceh, seperti Gayo, Jamee, Alas, Klut, dan bahasa daerah Aceh lainnya.

Ada tiga kategori dalam penyusunan dan penerjemahan cerita anak ini yaitu jenjang A, B dan C. Naskah Berkunjung ke rumah adat Gayo Reje Baluntara lolos pada jenjang C dengan pembaca anak usia 8—11 tahun.

Ansar Salihin menjelaskan, naskah cerita anak ini menceritakan tentang perjalanan tiga anak berkunjung ke rumah adat Gayo Reje Baluntara.

Tiga anak tersebut mencari informasi tentang sejarah, komponen, dan ukiran rumah adat Gayo.

“Menulis cerita anak tidak sekadar merangkai cerita dan menyampaikan informasi. Tapi penulis harus masuk dalam imajinasi anak sebagai pembaca. Bahasanya harus mudah dimengerti, jumlah kata setiap kalimat tidak lebih dari 12 kata, dan harus mengandung informasi budaya suatu daerah,” ungkapnya.

Sementara Sulaiman Juned berharap melalui cerita ini dapat mendokumentasikan dan melestarikan budaya lokal dalam bentuk cerita anak. Selain itu juga menumbuhkan kecintaan anak terhadap budaya lokal.

“Buku ini membangun imajinasi anak untuk menelusuri rumah adat Gayo Reje Baluntara, sehingga menambah pengetahuan dan wawasan anak tentang kekayaan budaya di suatu daerah,” tambah Sulaiman Juned. (*/aan)

Editor: Muhammad Subhan

Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca