Talkshow di MTs Negeri 1 Jeneponto, BAK: “Literasi Jalan Membangun Peradaban”

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

JENEPONTO, majalahelipsis.com—Kepala Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Romangan, Kabupaten Jeneponto, H. Abdul Rahman, S.Ag., M.M. menyampaikan kesannya pada sesi prolog pembukaan Talkshow Generasi Aktif Literasi yang digelar Duta Baca Kabupaten Jeneponto, Bukamaruddin dan MTs Negeri 1 Romangan, Jeneponto, Kamis 29 Februari 2024.

Menurut Abdul Rahman, pihaknya sangat bersyukur karena Tokoh Literasi Nasional Bachtiar Adnan Kusuma hadir dan memberikan pencerahan tentang pentingnya literasi membangun peradaban.

Abdul Rahman menegaskan dengan hadirnya Bung BAK (demikian Bachtiar Adnan Kusuma akrab disapa) di Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Romangan Jeneponto, selain memberikan amunisi kepada peserta didik terkait literasi, baca, dan tulis, juga menggugat pentingnya memperkaya kosa kata lewat literasi membaca sebagai modal untuk bisa menulis yang baik.

“Saya berharap dengan hadirnya Bung BAK di depan guru-guru dan siswa-siswi MTs Romangan, membuka pintu mengembangkan Gerakan Literasi Madrasah, sehingga anak-anak memiliki kemauan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas dengan memperkuat membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara. Karena hanya dengan Gerakan Literasi Madrasah mampu menumbuhkan budi pekerti peserta didik melalui pemberdayaan ekosistem literasi madrasah,” harap Abdul Rahman.

Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma memberi insight Generasi Aktif Literasi disaksikan Kepsek MTs Negeri 1 Kabupaten Jeneponto, Abdul Rahman, Kamis, 29 Februari di Jeneponto. (Foto: Dok. IST)

Sementara Duta Baca Kabupaten Jeneponto, Bukamaruddin berharap dengan Insight Literasi yang disampaikan BAK dapat menginspirasi dan memotivasi kesadaran berliterasi para pendidik dan peserta didik MTs Negeri 1 Jeneponto.

“Bung BAK telah menggugat budaya literasi guru-guru dan siswa-siswi MTsN1 Jeneponto dan ini telah menjadi pemicu sekaligus aksi menjadikan membaca sebagai arena peningkatan kualitas guru dan siswa,” kata Bukamaruddin.

Sementara Bachtiar Adnan Kusuma menegaskan, kalau mendorong dan mengajak satuan pendidikan menempatkan literasi menjadi kebutuhan primer adalah wajib. Karena itu, BAK yakin dengan mengajak, mendorong, membuka jalan bagi guru, kepsek, dan siswa-siswi pentingnya literasi dan pembudayaan membaca menjadi jantung pendidikan.

Nah, kuncinya, kata BAK, budaya membaca dan menulis haruslah dibangun secara terus-menerus, tanpa henti. Selain budaya membaca yang tinggi, akan menciptakan ekosistem pendidikan yang maju juga menjadi paramater tingkat kemajuan literasi di setiap ekosistem pendidika.

“Jangan berharap banyak pendidikan bisa berkualitas tanpa budaya membaca tinggi menjadi habit di satuan pendidikan. Caranya, ya kita dorong terus-menerus agar guru dan siswa menempatkan membaca menjadi urat nadi peningkatan kualitas guru dan siswa di satuan pendidikan,” papar penulis buku tokoh-tokoh nasional dan lokal ini di depan ratusan siswa-siswi dan guru-guru MTs Negeri 1 Jeneponto. (*/aan/elipsis)

Editor: Muhammad Subhan

Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca