Sulaiman Juned: Semangat Berbagi

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Sejak pandemi Covid-19 memasuki Tanah Air, Kelas Menulis Daring (KMD) menangkalnya dengan tetap aktif berkegiatan, meski di ranah virtual. Pandemi bukan hambatan untuk tetap berkarya. KMD mengundang banyak para pakar di bidangnya, dan salah seorang pakar itu adalah Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn.

Oleh Tim Redaksi elipsis

LAHIR di gampong (desa) kecil Usi Dayah Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, Aceh, 12 Mei 1965, Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., tak pernah melupakan tanah tempat ia berpijak. Aceh adalah darah dagingnya—pun tercermin dari karya-karyanya—meski ia bermukim puluhan tahun di Kota Serambi Makkah yang juga berjuluk Kota Literasi, Padang Panjang, Sumatra Barat.

Akrab disapa Adun (panggilan Abang dalam bahasa Aceh—red.), kini ia memiliki istri dan seorang putra laki-laki. Kesehariannya, ia dikenal sebagai Seniman, Dosen/Ketua Jurusan Seni Teater ISI Padang Panjang, Dosen Ahli FKIP/Bahasa dan Sastra Indonesia Daerah di Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat, Guru Teater SMA Negeri 1 Sawahlunto, Guru Teater SMA Negeri 1 Padang Panjang, Guru Kesenian, Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Sore Padang Panjang, Dosen Luar Biasa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatra Barat, dan Dosen Luar Biasa Jurusan KPI dan BKI STAI Imam Bonjol Padang Panjang.

Mulai menulis telah dilakoni Sulaiman Juned sejak tahun 1980-an, ketika ia masih belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

Ia menulis puisi, cerpen, esai, drama, reportase budaya, artikel, kolom di muat di media, seperti: Santunan, Serambi Indonesia, Kiprah, Aceh Post, Peristiwa, Kalam, Ceurana, Warta Unsyiah, Ar-Raniry Post, Aceh Ekspres, Aceh Kita, Rakyat Aceh, Investigasi, Sipil (Aceh), Analisa, Dunia Wanita, Waspada (Medan), Singgalang, Haluan, Mimbar Minang, Padang Ekspres, Postmetro, Majalah Saga, Laga-laga, Jurnal Palanta, Jurnal Ekspresi Seni, Pituluik, Koran Digital.com, Koran Digital Antara.com (Sumatra Barat), Riau Pos, Metroexpres (Riau), Independent (Jambi), Lampung Post (Lampung), Kedaulatan Rakyat, Majalah Seni GONG (Yogyakarta), Solo Pos, Jawa Pos (Jawa Tengah), Bali Post (Bali), Suara Karya Minggu, Republika, Media Indonesia, Kompas, Koran Tempo, Majalah Sastra Horison (Jakarta), Majalah Bahasa dan Sastera (Malaysia dan Brunei Darussalam), Jurnal Aswara (Malaysia).

Antologi puisi tunggalnya berjudul Riwayat mendapat Juara III dalam Lomba Penulisan buku Pengayaan Sastra Tingkat Nasional pada Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Nasional (2007).

Sejumlah jabatan ia sandang, di antaranya: Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang (2010-2015), Sekretaris Panitia Pendirian Kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh (2012), dan Ketua Pelaksana Pendirian kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh (2013), Ketua Peneliti Opera Batak Sisingamangaraja XII. Ia juga Penulis Naskah Opera Batak Ugamo Malim: Horja Balon Na Parpudi, sebagai tokoh Raja Bius dalam naskah Ugamo Malim.

Sulaiman Juned menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SDN) Biespenantanan, Takengon, Aceh Tengah (1979), SMP Negeri 3 Takengon, Aceh Tengah (1982), SMA Negeri 431 Beureunuen, Kabupaten Pidie, Aceh (1985), tahun 1985-1995 pernah kuliah di FKIP/PBSI Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh (tidak tamat). Menyelesaikan Studi S-1 di Jurusan Seni Teater STSI Padang Panjang dengan Yudisium Cum Laude (2002). Menyelesaikan Prodi Penciptaan Seni Teater (S2), Program Pascasarjana di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah dengan Yudisium Cum Laude (2007), dan menyelesaikan Minat Penciptaan Seni Teater, Program Doktoral (S3), Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah dengan Yudisium Cum Laude (2016).

Membina Penyair Cilik

Penyair ini bersama Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang, membina penyair-penyair cilik tingkat Sekolah Dasar se-Kota Padang Panjang, bahkan hasil binaannya telah ada yang menjadi juara tingkat nasional baik cipta dan baca puisi.

Puisinya juga terkumpul dalam antologi bersama, di antaranya: Podium (Aceh, 1990), Bunga Rampai Pariwisata (Pustaka Komindo, Jakarta 1991), Kumpulan Penyair Banda Aceh (DCP, Banda Aceh, 1993), HU (Teater Kuala, Banda Aceh 1994), TTBBIJ (Medan, 1995), Ole-Ole (Cempala Karya Aceh, 1995), Teriak Merdeka (Fakultas Hukum UNSYIAH, 1995), Surat (Kuflet Padang Panjang, 1998), Dalam Beku Waktu (NGO HAM-Aceh, 2002), Takdir-Takdir Fansuri (Kumpulan Esai, DKB Aceh 2002), Mahaduka Aceh (Pusat Dok. HB Jassin Jakarta, 2005), Syair Tsunami (Pustaka Jaya, Jakarta 2005), Ziarah Ombak (Lapena Aceh, 2005), Lagu Kelu (ASA-Japan, 2005), Riwayat (Pusbuk-Diknas, Jakarta 2007), 181-4 Lalu Debu (Kuflet Padang Panjang, 2007), Antologi Puisi Surat: Catatan Merah Putih (Kuflet Publishing dan Puri Publishing Padang Panjang, 2007).

Selain itu, Antologi Puisi Ponari For President (Babel Publishing, Malang 2009), sebagai Editor Antologi Puisi Lautan Sajadah, diterbitkan HIMABASINDO-FKIP-UMSB 2009, Antologi Cerpen Joglo (Solo, 2006), Tiga Drama Jambo (antologi naskah lakon, 2005).

Sementara naskah lakon yang ditulisnya; Desah Nafas Mahasiswa (1989), Pulang (1990), Warisan (1991), Orang-orang Marjinal (1992), Ikrar Para Penganggur (1990), Jambo “Luka Tak Teraba” (1999), Jambo “Bunga Api Bunga Hujan” (2000), Jambo “Ayam Jantan” (2000), Hikayat Cantoi (2000), Orang-orang Rantai (2001), Polan (2002), Berkabung (2004), Asalku Benar dari Hulu (2004), Sebut Aku Polan (2005), Hikayat Pak Leman (2005), Ziarah Gempa (2010), Ziarah Bencana (2010), Cantoi: Markus (2010), Tuah Tara No Ate (Bunga Rampai Cerpen dan Puisi, Temu Sastrawan Indonesia ke-4 Terrnate, 25-29 Oktober 2011), Pasa (Antologi Puisi Tiga Bahasa Gayo, Indonesia dan Inggris, diterbitkan The Gayo Institute, 2012), Sauk Seloka (Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI, di Jambi 28-31 Desember 2012).

Antologi Puisi Penyair 6 Negara Secangkir Kopi (The Gayo Institute, 2014), Antologi Puisi Penyair Indonesia Ensiklopegila Koruptor (PMK 4) diterbitkan (Forum Sastra Surakarta, 2015), Antologi Penyair Indonesia Memo untuk Wakil Rakyat (Forum Sastra Surakarta, 2015), Antologi Puisi tunggal berjudul Negeri di Atas Kabut (Disbudpar Aceh, 2015), Antologi Puisi Semangat Kemerdekaan (Penerbit Hanami 2016), Antologi Puisi Kalimantan Rinduku yang Abadi (Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 2015).

Sulaiman Juned juga sering mengikuti seminar sastra, teater dan jurnalistik; Pertemuan Sastrawan Kampus se-Indonesia di Universitas Diponegoro (1989), Temu Sastrawan Kampus se-Indonesia di Universitas Cendrawasih Irian Jaya (1991), Temu Sastrawan Kampus se-Indonesia di Universitas Indonesia Jakarta (1993), Temu Sastrawan Sumatra di Bengkulu (1992), Temu Sastrawan Sumatera di Nusantara di Langsa Aceh (1995), Pertemuan Sastrawan Nasional dan Nusantara IX di Kayutanam-Sumatera Barat (1997), Temu Sastrawan Indonesia ke-4 di Ternate, (25-29 Oktober 2011), Pertemuan Teater Indonesia di Pekanbaru (1997), Pertemuan dan Latihan Jurnalistik tingkat Nasional di Jakarta (1990),  Temu sastrawan Indonesia ke-4 di Ternate (25-29 Oktober 2011), Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi (28-31 Desember 2012).

Ia juga sering terlibat dalam dunia musik, sebagai pemusik dan pembaca puisi dalam Desain Struktur Komposer; Drs. Wisnu Mintargo di Teater kecil STSI Surakarta (1998), Signal Lima Komposer IDN. Supenida, S.Skar., di Gedung Boestanoel Arifin Adam STSI Padang Panjang (2004), Skenografi dalam Orkestra Simarantang Karya/Komposer Drs. Yoesbar Jailani (Festival Kesenian Indonesia III, Surabaya 2004), Pemusik/Pembaca Puisi/Pimpinan Produksi Pertunjukan Musik Menyama Beraya Karya/Komposer I. Dewa Nyoman Supenida (1 Juni 2010, di Gedung Hoerijah Adam ISI Padang Panjang), Dramatug Pertunjukan Teater Siti Manggopoh karya Afrizal Harun, disutradarai Yuniarni, S.Sn. (4 Juni 2010, di Gedung Hoerijah Adam ISI Padang Panjang).

Sulaiman Juned juga aktif dalam organisasi seni dan pers; sebagai anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Aceh (1998—2000), Ketua Bidang Humas Lembaga Penulis Aceh (1995—2000), Ketua Bidang Pengkaderan Federasi Teater Banda Aceh (1995—2000), Sekretaris Umum Lembaga Seni Aceh (1990—1997), Pendiri/Pimpinan Sanggar Seni Cempala Karya Banda Aceh (1986), Ketua UKM. Kesenian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (1989—1992), Ketua/Pendiri UKM-Teater Nol Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (1990/1995), Pendiri Teater Kosong Banda Aceh (1993), Pendiri Teater Alam Banda Aceh (1995), Pendiri/Pimpinan Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang, Sumatra Barat (1997—Sekarang). Pemimpin Redaksi Buletin Ceurana GEMASASTRIN FKIP UNSYIAH (1986—1989), Redaktur Budaya Warta Unsyiah (1987—1995), Redaktur Budaya SKM Peristiwa (1989—1995), Redaktur Budaya Majalah Kiprah (1990—1997), Redaktur/Editor Jurnal Palanta STSI Padang Panjang (1999—2000), Redaktur/Editor Jurnal Ekspresi Seni ISI Padang Panjang (2000—sekarang), Ketua UKM—Pers STSI Padang Panjang (1997—1999), Pemimpin Redaksi Majalah Laga-Laga STSI Padang Panjang (19977—1999).

Kini ia menjadi Pembimbing UKM-Pers ISI Padang Panjang, Sumatra Barat, Dewan Penasehat Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Cabang Padang Panjang (2010—2015),

Editor Antologi Puisi Negeri di Atas Langit diterbitkan Kuflet Publishing Padang Panjang, Sumatra Barat (2011). Esainya termuat dalam Kumpulan Buku Esai Langgam ISI Padang Panjang (UKM-Pers ISI Padang Panjang, 2011). Termuat dalam kumpulan tulisan pada buku Lestarikan Tradisi Kelola Komunikasi (Kominfo, Jakarta 2011).

Sulaiman Juned sangat aktif dalam dunia teater, baik ketika masih di Aceh maupun kini bermukim di Padang Panjang. Ia sudah memainkan 250 judul naskah lakon baik naskah luar negeri maupun dalam negeri. Ia berperan jadi aktor menjadi tokoh yang tanpa dialog sampai menjadi tokoh utama. Sudah menyutradarai 152 judul naskah lakon baik dari karya penulis dunia-nasional-daerah.

Dewasa ini, Sulaiman Juned hanya menyutradarai naskah lakon yang ditulisnya atau naskah lakon yang diproduksi oleh rekan-rekannya di komunitas Kuflet Padang Panjang.

Teater-Sastra-Jurnalistik telah membawanya mengelilingi Indonesia: Aceh-Medan-Padang-Riau-Jambi-Palembang-Bengkulu-Lampung-Jakarta-Yogyakarta-Solo-Jawa Timur-Bali-Sulawesi-Kalimantan-Irian Jaya, serta Malaysia-Singapura-Jepang-Brunei Darussalam, dan India.(*)

Sumber: Majalah digital elipsis edisi 009, Juni—Juli 2021

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca