Riri Satria: “Tantangan Terbesar Transformasi Ekonomi Digital Adalah Masalah Mindset”

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

DENPASAR, elipsis — Banyak hal baru bermunculan saat ini yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan oleh masyarakat banyak, misalnya algoritma bahkan yang artificial intelligence sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Selain itu, juga ada yang namanya cryptocurrency, dan sebagainya.

“Tantangan terbesar untuk sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan tranformasi digital hari ini terletak pada diri kita sendiri, yaitu mengubah mindset. Tanpa growth mindset, kita akan sulit beradaptasi, apalagi melakukan transformasi serta berinovasi,” ujar Pengamat Ekonomi Digital, Riri Satria, pada International Seminar on the Power of Creativity and Innovation for Digital Transformation dalam rangka Dies Natalis ke-55 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, di Denpasar, Bali, Kamis (1/9) lalu.

Riri Satria yang juga dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia dan Komisaris PT Jakarta International Container Terminal ini menjelaskan, tantangan kedua adalah perilaku sosial, yaitu high touch high tech, bagaimana menyeimbangkan keberadaan teknologi tinggi (high touch) dengan sentuhan manusiawi yang tinggi (high touch).

“Tantangan ketiga terkait kedaulatan, kita tidak boleh menjadi penonton di negara kita sendiri dalam era digital atau masyarakat cerdas 5.0 ini. Kita punya bonus demografi yang besar dan kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” ungkapnya.

Dipaparkan Riri, tantangan keempat terkait dengan peran negara, yaitu membuat regulasi yang baik serta mempercepat pembangunan daerah tertinggal supaya tidak terjadi kesenjangan yang tinggi.

“Kita harus mampu menghadapi semua tantangan itu agar percepatan transformasi digital di negara Indonesia ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo tanggal 3 Agustus 2020 tentang lima langkah percepatan transformasi digital Indonesia,” jelas Riri.

Menurut Riri, Kemkominfo RI sudah menyelesaikan Peta Jalan Indonesia Digital 2021—2024 sebagai tindak lanjut dari amanat Presiden tersebut, serta merupakan pedoman strategis untuk memfasilitasi transformasi digital Indonesia di empat sektor strategis, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Namun, untuk mampu menjalankan semua itu dengan baik, maka segala tantangan tadi harus dibereskan.

Ketika seorang peserta seminar bertanya mungkinkah masyarakat Indonesia mampu dan sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan transformasi digital dengan baik, Riri secara lugas menjawab bahwa pertanyaan itu tidaklah relevan, karena ada kesan meragukan kemampuan diri sendiri.

“Justru kita harus membangun strategi, mempersiapkan sumber daya dan berjuang sekuat tenaga agar kita berhasil dan sukses. Jadi, mindset-nya digeser, tidak mempertanyakan yang penuh nuansa keraguan, melainkan memikirkan strategi yang cocok atau paling mungkin untuk dieksekusi supaya kita sukses memasuki era digital dan melakukan transformasi digital,” timpal Riri.

Riri yang juga anggota Dewan Juri pada Indonesia Digital Culture Excellence Award 2022 ini menjelaskan bahwa pada tingkat perusahaan atau organisasi mana pun, transformasi digital itu bukanlah semata isu teknologi, namun mencakup setidaknya enam bidang strategis, yaitu strategi dan model bisnis, struktur organisasi dan proses bisnis, teknologi digital yang tepat guna, tata kelola teknologi yang baik, SDM dengan talenta digital, serta membangun budaya digital pada organisasi.

“Tranformasi digital berarti melakukan kegiatan yang komprehensif terhadap semua bidang tersebut,” tambah Riri.

Acara International Seminar on the Power of Creativity and Innovation for Digital Transformation itu dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-55 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana, dibuka secara resmi oleh Dekan FEB Udayana, Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T., PhD.

Agoes Ganesha mengatakan, dengan menyelenggarakan seminar ini saat peringatan Dies Natalis menunjukkan bahwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana siap untuk mendidik anak bangsa agar mampu memasuki era digital dengan kemampuan kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk melakukan transformasi digital.

Selain Riri Satria, pembicara lainnya adalah Dr. Paul Harrigan, Associate Professor University of Western Australia, serta I Gede Putu Rahman Desyanta, Founder dan CEO Bali Online Asset, sebuah perusahaan yang menggeluti teknologi blockchain dan membangun gerakan Bali sebagai pusat riset dan bisnis bidang itu di Indonesia. Acara seminar dipandu Dr. I Putu Agus Ardiana, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Sementara itu, sejalan dengan Riri Satria, Putu Rahman Desyanta juga menyampaikan kekhawatirannya jika anak-anak muda Indonesia tidak siap, maka bangsa Indonesia akan menjadi penonton di negara sendiri. Dia menyampaikan bahwa kata kunci utama saat ini adalah belajar karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti blockchain begitu cepatnya, maka supaya tidak tertinggal tidak ada tindakan lain selain harus terus belajar dan belajar.

Pada akhir seminar, Riri Satria yang juga dikenal sebagai penyair ini membacakan sebuah puisi yang isinya empat sikap manusia dalam menyikapi perubahan, yaitu tidak tahu adanya perubahan, hanya menonton perubahan, mampu mengikuti perubahan dan beradaptasi, serta yang menciptakan perubahan.

Penulis: Tiara N.S.
Editor: Muhammad Subhan

Untuk keterbacaan teks dan tampilan yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Play Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis (Instagram).

 

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca