TIARA NURSYITA SARIZA. Remaja usia 18 tahun yang suka bercerita, berpuisi, dan ngemil sambil nonton. Kelahiran Pekanbaru, Riau. Campuran darah Aceh-Melayu. Setamat SMA, ia melanjutkan studi di Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Surel: tiarans034@gmail.com.
Memaknai Perih
yang memukau, nyeri berkilau hitam yang elegan
amis yang menawan
Jika puisi itu indah saat terluka
jika bait-baitnya merdu saat merana
maka aku akan memilih keperihan di dalam hidup
Tapi, untuk apa? munafikkan diri sendiri terlaknatlah hidup ini syukur mendengkur!
Aceh Utara, 2020
Kesunyian yang Puisi
Langit sepi bumi sunyi lautan kelam
jangkrik terikat ilalang membisikkan sebait rumpang seorang gadis menulis puisi bersama peri di bulan
—kamu tersuci di bintik hitam kejernihan mata sang dewi—
2020
Sumber: Majalah digital elipsis edisi 001, Juni—Juli 2021
Penulis: Tiara Nursyita Sariza
Editor: Ayu K. Ardi