Puisi Tiara Nursyita Sariza

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram
Tiara Nursyita Sariza. (Foto: Facebook)

TIARA NURSYITA SARIZA. Remaja usia 18 tahun yang suka bercerita, berpuisi, dan ngemil sambil nonton. Kelahiran Pekanbaru, Riau. Campuran darah Aceh-Melayu. Setamat SMA, ia melanjutkan studi di Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Surel: tiarans034@gmail.com.

Memaknai Perih

yang memukau, nyeri berkilau hitam yang elegan
amis yang menawan

Jika puisi itu indah saat terluka
jika bait-baitnya merdu saat merana
maka aku akan memilih keperihan di dalam hidup

Tapi, untuk apa? munafikkan diri sendiri terlaknatlah hidup ini syukur mendengkur!

Aceh Utara, 2020

Kesunyian yang Puisi

Langit sepi bumi sunyi lautan kelam
jangkrik terikat ilalang membisikkan sebait rumpang seorang gadis menulis puisi bersama peri di bulan

—kamu tersuci di bintik hitam kejernihan mata sang dewi—

2020

Sumber: Majalah digital elipsis edisi 001, Juni—Juli 2021

Penulis: Tiara Nursyita Sariza
Editor: Ayu K. Ardi

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca