Program Teaching Factory Ditjen Pendidikan Vokasi Dinilai Mampu Persiapkan Lulusan Vokasi sebagai Pelaku Utama di Dunia Industri

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

JAKARTA, majalahelipsis.com—Program Teaching Factory (Tefa) yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dinilai mampu mempersiapkan para lulusan vokasi menjadi aktor utama di dunia industri.

Melalui Tefa, siswa dapat belajar dalam kondisi yang menyerupai prosedur dan standar industri, sehingga mereka lebih siap menghadapi tuntutan dan kebutuhan dunia kerja.

Pengamat Kebijakan Pendidikan dan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Cecep Darmawan mengatakan, inovasi model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, seperti penyesuaian perangkat/instrumen dan pemberian suasana kerja yang sebanding dengan dunia industri, akan memberikan pengalaman dan daya tarik bagi siswa vokasi, saat mereka lulus dan bekerja di industri.

Teaching Factory memiliki banyak manfaat, seperti menyiapkan diri dari sisi mental, hard skills, dan soft skills dengan baik,” ujar Prof. Cecep.

Prof. Dr Cecep Darmawan, S.H., S.I.P., S.Pd., M.Si., M.H., Pengamat Kebijakan Pendidikan dan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia. (Foto: Dok. IST.)

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menjelaskan, saat ini sekolah menengah kejuruan (SMK) dan pendidikan tinggi vokasi (PTV) terus melakukan kerja sama dengan lembaga terkait dan mitra industri dalam rangka menerapkan program Tefa.

“Kolaborasi yang kuat antara dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan sekolah akan membuat membuat para siswa lebih siap memasuki dunia kerja,” tambah Kiki Yuliati.

Kiki juga menambahkan, keterlibatan DUDI dalam metode pembelajaran Tefa sangat penting. Siswa tidak hanya dilatih untuk kompetensi keahlian, tetapi juga dilatih untuk mengembangkan soft skills agar menjadi SDM yang unggul dan berdaya saing.

Sebagai informasi, program Tefa adalah sebuah metode yang mengondisikan area pembelajaran dioperasikan sesuai prosedur dan standar industri.

Hal ini memiliki dampak yang positif bagi lulusan pendidikan vokasi, untuk menjadi pekerja dan wirausaha yang terampil dan kompeten, sehingga mampu berkontribusi pada peningkatan produktivitas ekonomi Indonesia. (*/rls/aan)

Foto utama: Kiki Yuliati, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). (Foto: Dok. IST.)

Editor: Muhammad Subhan

Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca