Menyigi ‘Closing Ceremony’ Art Fest Padang Panjang 2022

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Oleh Iswadi Syahrial Nupin

SEJAK sore hujan mengguyur Kota Padang Panjang. Udara dingin gigilkan sekujur badan. Dingin membawa tubuh dalam kondisi litak. Litak adalah lapar dalam dialek Minang. Mungkin terasa nikmat suasana apabila dapat menyantap Bakso Amin yang berada di Siliang Bawah.

Kabut menyergap koridor-koridor kota. Jalanan becek dan licin. Terlihat beberapa kenderaan melintas di jalanan yang agak sepi. Kenderaan itu menuju amphiteater PDIKM (Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau).

Malam itu, tepatnya Kamis, 1 Desember 2022, diadakan penutupan Art Fest 2022. Acara Art Fest telah dimulai sehari sebelumnya. Art Fest 2022 merupakan event seni budaya di Padang Panjang. Acara penutupan ini dihadiri Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran dan sejumlah pejabat lainnya. Beliau menjelaskan bahwa di tahun 2022 ini banyak event digelar di Padang Panjang, termasuk Temu Penyair Asia Tenggara (TPAT) II. Art Fest dan TPAT II diharapkan dapat menjadi ikon Kota Padang Panjang.

Acara penutupan ini sangat menarik. Di samping amphiteater disediakan galeri yang menampilkan sejumlah produk seni murni, yakni seni yang dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Lukisan yang sangat menawan ditampilkan di galeri ini. Galeri juga berisi karya fotografi dan juga hasil karya seni kriya, seperti asbak berbentuk patung yang terbuat dari tanah liat. Di samping itu, terdapat lukisan kaligrafi. Semua karya seni yang dipajangkan adalah milik partisipan yang mengikuti perhelatan Art Fest 2022.

Semakin malam acara semakin meriah. Penampilan tari kreasi berlatar etnik Batak Toba sangat menarik perhatian. Pertunjukan lain yang ditampilkan yakni Tari Awan Bentan. Tari Awan Bentan kareografernya adalah Rasmida. Kemudian dilanjutkan dengan Tari Piriang Suluah dari Sanggar Aguang serta Tari Geminai dengan kareografer M. Aksal.

Acara penutupan Art Fest juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh Hudan Nur dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang ikut menyemarakkan suasana. Selain penyair, Hudan Nur adalah pegiat literasi. Hudan Nur juga diundang menghadiri acara TPAT II. Beberapa penyair lainnya juga ikut baca puisi. Pertunjukan kolaborasi musik tradisional, modern, dan kontemporer dimainkan oleh Sanggar Darak Badarak. Menariknya, monolog Chairil Anwar juga tampil dan mengundang decak kagum penonton.

Kegiatan Art Fest dan TPAT II menjadi ikon yang sangat penting bagi Kota Padang Panjang. Keberadaan ikon ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan internasional. Di samping itu, ekonomi rakyat badarai akan meningkat dari biasanya. At last but not least. Pasar Kuliner menjadi objek yang wajib dikunjungi. Partisipan TPAT II menikmati sajian kuliner berselera khas Padang Panjang.

Acara Art Fest 2022 juga membawa pesan literasi budaya bagi peserta TPAT II. Literasi budaya yang dimaksud adalah pengenalan budaya Minangkabau yang diartikulasikan dengan Tari Piriang Suluah. Peserta TPAT II yang partisipannya dari Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Timor Leste dapat menyaksikan tingginya kreativitas seni dan budaya serta kolaborasi yang dilakukan oleh para pekerja seni yang profesinya beragam. Ada penyair, wartawan, pemusik, dan pemain teater. Budaya Indonesia yang kaya sangat memungkinkan untuk dilakukan kolaborasi seni dan budaya antaretnis sehingga tercipta seni yang terbarukan.

Adanya kegiatan Art Fest 2022 seyogianya dapat dilaksanakan berkesinambungan, idealnya dua tahun sekali. Kegiatan ini jelas memberikan kesan kepada partisipan TPAT II sehingga mereka selalu merindukan Kota Padang Panjang. Tak hanya event Art Fest dan TPAT II an sich, akan tetapi juga kulinernya yang nikmat dengan cita rasa tinggi serta menggugah selera, dan suatu hari nanti mereka (pasti) akan kembali. (*)

Iswadi Syahrial Nupin, alumni tiga universitas yakni USU, UNPAD, dan IPB. Sejak mahasiswa aktif menulis opini, puisi, dan cerpen di harian Serambi Indonesia (Banda Aceh) dan Analisa (Medan). Bukunya Pola Karier Pustakawan melalui Motivasi Kerja dan Pemahaman Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional (2021) dan Antologi Kepustakawanan Era Disrupsi (2022). Saat ini menjabat sebagai Pustakawan Muda di Universitas Andalas.

Untuk keterbacaan teks dan tampilan yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Play Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis (Instagram).

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca