Menanamkan Sikap Tanggung Jawab pada Anak sejak Usia Dini

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Oleh Siti Mas’udah, S.Pd.I.

USIA dini dengan rentang 1–3 tahun merupakan masa emas bagi anak untuk menerima pendidikan, baik pemenuhan aspek spiritual, pengetahuan, keterampilan, maupun sosial. Dalam usia emas itu, anak sangat mudah mengingat dan meniru. Sebuah kalimat bijak, “Mendidik anak sejak kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan mendidik di usia dewasa bagaikan mengukir di atas air.”

Untuk itulah orang tua kerap berpacu memberikan berbagai macam materi pada anak lebih awal, agar di saat ia tumbuh dewasa, ia telah memiliki apa yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupannya. Salah satu hal yang perlu ditanamkan pada anak di usia dini adalah sikap bertanggung jawab.

Sikap tanggung jawab pada diri anak berkaitan dengan pembentukan karakter agar kelak ia tidak mudah menyerah dalam menghadapi permasalahan, serta ia akan terbiasa memahami segala konsekuensi atas semua yang telah dilakukannya.

Menurut Sri Narwanti dalam Pendidikan Karakter (2014: 30), tanggung jawab merupakan salah satu dari beberapa sikap yang menjadi nilai-nilai dalam pendidikan karakter. Tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Sementara menurut Fatchul Mu’in dalam Pendidikan Karakter, Konstruksi Teoritik dan Praktik (2014: 219), tanggung jawab adalah suatu sikap siap untuk memilih suatu pilihan yang ingin dilakukan dalam hidup dan siap menghadapai konsekuensi atas pilihan yang sudah dilakukan.

Dengan demikian, segala sesuatu yang telah dilakukan seharusnya harus dipertimbangkan dahulu secara mendalam dan tidak terburu-buru, karena orang yang tidak bertanggung jawab menurut Fatchul Mu’in adalah orang yang memiliki kontrol diri rendah, tergesa-gesa dalam memilih suatu pilihan.

Karakteristik yang Unik

Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik karena mereka berada pada proses tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan berikutnya. Secara psikologis, anak usia dini memiliki karakteristik yang demikian pula pembinaan karakter (moral) anak, pada masa ini karakter anak harus dibangun baik oleh orang tua, keluarga, ataupun guru.

Hj. Siti Mas’udah, S.Pd.I.

Menurut para ahli, usia dini dikatakan sebagai usia masa emas. Kenapa masa ini disebut masa emas, karena pada masa ini anak sedang berkembang dengan pesat dan luar biasa. Sejak dilahirkan, sel-sel otaknya berkembang secara luar biasa dengan membuat sambungan antarsel. Proses inilah yang akan membentuk pengalaman yang akan dibawa seumur hidup dan sangat menentukan.

Ahmad Susanto dalam Bimbingan Konseling di Taman Kanak-Kanak (2015: 43) mengungkapkan, dengan berbagai media sebagai inovasi pembelajaran riset otak, disebutkan bahwa otak manusia ketika lahir terdiri atas 100 sampai 200 miliar sel otak yang siap mengembangkan beberapa triliun informasi.

Dadan Suryana menjelaskan dalam Stimulasi dan Perkembangan Anak (2016: 257) bahwa pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan enam perkembangan, yaitu perkembangan moral agama, perkembangan fisik, kecerdasan, sosial emosional, bahasa, dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini.

Sikap Bertanggung Jawab

Sikap yang menunjukkan tanggung jawab yang bisa diberikan pada anak pada usia dini antara lain adalah memberikan beberapa tugas sederhana yang disesuaikan dengan usianya, membiarkan anak mengambil keputusan sendiri, membiasakan tepat waktu, melatih mereka menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, dan menjadikan orang tua sebagai teladan bagi anak.

Adapun beberapa contoh kecil menanamkan sikap tanggung jawab pada anak ketika berada di rumah, antara lain: memberikan rutinitas kegiatan pada anak, seperti merapikan mainan, menyimpan alat-alat sekolah, menyiram tanaman, memberi makan hewan peliharaan, dan melibatkan si kecil pada pekerjaan rumah lainnya.

Dengan menerapkan hal-hal kecil ini, anak akan terbiasa dan kelak berkembang menjadi sebuah karakter yang terbentuk dari dalam dirinya. Sikap yang diterapkan sejak kecil akan melekat, sehingga saat dewasa nanti, akan menjadi pribadi yang mampu bertanggung jawab, termasuk yang paling penting adalah mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Hj. Siti Mas’udah, S.Pd.I., lahir di Rembang, 4 Mei 1982. Ia guru kelas 1 MIN 1 Rembang sejak tahun 2015, aktif di beberapa organisasi, baik di madrasah maupun di lingkungan masyarakat. Beberapa prestasi diraihnya, yaitu Finalis Guru PPKn Tingkat Nasional, Anugerah Konstitusi MK 2019, ia pun menjadi fasilitator daerah di tahun 2021—2024.

Penulis: Siti Mas’udah
Editor: Fataty Maulidiyah
Sumber ilustrasi: I Stock

Untuk keterbacaan teks dan tampilan yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Play Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis (Instagram).

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca