Buku-buku terbaik adalah yang memberi tahu kamu apa yang sudah kamu ketahui. (George Orwell, 1984)
BANYAK orang bercita-cita menjadi penulis hebat. Akan tetapi, tak banyak yang berkeinginan menjadi pembaca hebat. Padahal, menulis dan membaca dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Saling terhubung satu sama lain.
Menulis memang aktivitas yang sangat menyenangkan, baik bagi kemajuan manusia di bidang literasi. Dengan menulis, banyak hal dapat dicatat, juga menjadi dokumen sejarah untuk kemudian dibaca anak cucu di kemudian hari.
Disrupsi digital yang semuanya berorientasi ke perangkat-perangkat digital diakui telah menjauhkan banyak orang dari buku fisik, meski buku-buku tercetak mulai dialihkan ke format digital. Namun, keasyikan membaca buku fisik masih belum terkalahkan dibanding membaca buku digital.
Apalagi bagi orang yang sudah beranjak senja serta era media sosial mendominasi kegiatan masyarakat saat ini, stamina membaca semakin menurun, bahkan aktivitas membaca buku menjadi satu hal yang sangat langka. Masyarakat modern lebih banyak mengakses internet dan berselancar di media sosial, dan kebiasaan itu makin sulit ditinggalkan.
Membangun minat membaca memang bukanlah hal yang mudah. Tidak mudah bagi seseorang meninggalkan perkara yang disukainya lalu mengorbankannya untuk mulai membaca buku. Sebab, untuk membangun minat baca, seseorang memerlukan suatu perasaan bahwa membaca buku memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai manusia.
Menemukan Buku yang Tepat
Penting bagi seseorang untuk menemukan buku yang tepat dengan minat yang ditekuninya. Jika ia menemukan buku-buku yang sulit diikuti atau keterlaluan sulitnya, dalam satu atau dua halaman saja ia akan frustrasi. Buku-buku yang ruwet hanya berguna jika seseorang menghentikan kesenangan membaca.
Menurut AS Laksana, dalam menentukan buku-buku yang akan dibaca, setidaknya ada tiga opsi yang perlu diperhatikan. Pertama, pilih buku yang sesuai dengan minat dan membuat senang membacanya. Kedua, pilih buku yang sedang disukai banyak orang, dan Ketiga, pilih buku-buku yang menurut orang lain bagus. Dalam kelompok ketiga ini pembaca bisa memilih buku-buku karya pemenang nobel sastra, buku yang dipuji kritikus, dan buku-buku yang direkomendasikan oleh pakar tertentu.
Memilih buku yang tepat dapat menjadi pengalaman yang memuaskan, tetapi dengan begitu banyak pilihan di pasaran, bagaimana seseorang bisa memastikan memilih buku terbaik?
Berikut ini ada beberapa saran yang bisa membantu pembaca memilih buku yang tepat untuk memperkaya pengalaman membaca.
- Menentukan Preferensi Pribadi
Paulo Coelho mengatakan, “Bacalah buku yang ingin kau tulis.” Ini menunjukkan pentingnya memahami preferensi pribadi. Pilih buku yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai pribadi, sehingga membaca buku bukan sekadar pembelajaran, tetapi juga pengalaman yang bermakna.
- Mengeksplorasi Genre Berbeda
John Green, penulis The Fault in Our Stars menyarankan untuk mengeksplorasi berbagai genre. “Jangan takut mencoba sesuatu yang berbeda,” katanya. Membaca di berbagai genre dapat membuka pikiran dan memberikan wawasan yang lebih luas.
- Mendengarkan Rekomendasi dari Orang Lain
Terkadang rekomendasi dari orang lain, seperti dari teman, sahabat, maupun keluarga dapat menjadi panduan yang berharga. Andrea Hirata mengatakan, “Dengarkan rekomendasi orang-orang yang tulus. Mereka telah menjelajah buku dan dapat memberikan pandangan yang berharga.”
- Membaca Ulasan dan Resensi
Referensi dari penulis dunia, seperti Stephen King mengatakan, “Ulasan membantu kita melihat lebih jauh daripada sampul buku,” menekankan pentingnya membaca ulasan. Carilah resensi dari sumber tepercaya untuk mendapatkan pandangan obyektif tentang buku yang diminati.
- Memperhatikan Penerbit Terkemuka
Pemilihan buku dari penerbit terkemuka dapat memberikan jaminan kualitas. Tidak hanya penulis dunia, tetapi juga penulis Indonesia, seperti Pramoedya Ananta Toer di zamannya sering kali bekerja sama dengan penerbit ternama.
- Menyimak Peringkat Penjualan
Penulis bestseller dunia, J.K. Rowling, menyarankan untuk melihat peringkat penjualan sebelum menentukan buku yang dibaca. “Buku-buku yang laris biasanya memberikan pengalaman membaca yang mengesankan,” katanya.
- Memahami Kritik dan Pujian pada Penulis
Referensi dari penulis Indonesia, Dee Lestari, yang menyatakan, “Setiap kritik dan pujian adalah pelajaran,” mengajarkan pada kita untuk memahami ulasan terhadap karya penulis. Ini dapat membantu kita menilai apakah buku tersebut sesuai dengan selera dan ekspektasi kita.
Dalam memilih buku terbaik, penggabungan antara pandangan penulis kelas dunia dan tanah air bisa memberikan perspektif yang kaya dengan memahami preferensi pribadi, menjelajah genre, mendengarkan rekomendasi berbagai ulasan atau resensi buku, bisa membantu pembaca membuat keputusan yang terinformasi dan memuaskan dalam memilih buku yang akan dibaca.
Nah, di tahun 2024 ini buku terbaik karya siapa saja yang Anda siapkan untuk diburu dan dibaca? Selamat berselancar di dunia buku yang kaya ilmu dan peng-alaman para penulisnya. (*)
Fatatik Maulidiyah
Penulis, guru MAN 2 Mojokerto, Jawa Timur. Menulis di berbagai media online, tim kreatif Sekolah Menulis elipsis, tinggal di Kota Mojokerto.
(Sumber: Majalah digital elipsis edisi 031, Tahun III, Desember 2023-Januari 2024)
Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.