PADANG PANJANG, majalahelipsis.com—Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang mengadakan diskusi bertajuk “Ngopi Sketsa” dengan pembicara Rezi Ilfi Rahmi di Sekretariat Kuflet, Sabtu (16/9/2023).
Rezi yang juga anggota Kuflet dan mengabdikan diri sebagai guru Seni Budaya SMA Negeri 1 Padang Panjang itu berbagi kiat melukis dengan media kopi. Diskusi dipandu Siti Nuratika.
Ketua Kuflet Akbar mengatakan, acara itu diikuti peserta Kuflet dan selingi dengan praktik langsung membuat sketsa sehingga narasumber tidak saja menyampaikan teori namun juga praktik.
Pada kesempatan itu Rezi mengatakan, proses pembuatan sketsa awal bisa berupa objek alam, ide pikiran, dan lainnya. Sketsa juga proses dari hasil renungan membuat suatu karya.
Selain itu, karakteristik sketsa kasar, garis, warna, gaya. Gaya terlihat dari penggunaan tebal atau tipis garis dan tinta yang digunakan.
“Kita bisa belajar sketsa melalui mimesis atau meniru dari alam, objek, atau properti yang terlihat,” ujar Rezi.
Menurut Rezi, sketsa mampu mengungkapkan ekspresi perasaan dan pikiran yang dituangkan dalam media kertas, kanvas, maupun aplikasi pembuat sketsa.
“Sketsa merupakan karya seni yang dapat diperjualbelikan dengan hasil yang bermakna dan berkualitas. Sementara itu, proses pembuatan sketsa memerhatikan pencahayaan digunakan untuk melihat objek yang diamati dan diteliti,” jelas Rezi.
Peserta diskusi, Helni mengatakan, membuat sketsa suatu hal yang menyenangkan karena tidak perlu memikirkan terlalu banyak konsep. Hal apa pun yang terlihat bisa digambarkan.
Peserta lainnya, Wildan dan Fajar mengatakan, belajar sketsa dapat mengekspresikan diri ke media kertas sesuai dengan perasaan dan pikiran.
“Materi ngopi sketsa sangat menyenangkan. Kreativitas saya terbuka, dapat mengekspresikan isi dari dalam hati melalui coretan dari serbuk kopi,” ujar Fajar.
Pendiri dan Penasihat Kuflet Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn. menambahkan, diskusi rutin di Kuflet dengan berbagi ilmu bukan hanya sekadar penyampaikan materi saja, tetapi hasilnya dapat membentuk kemampuan peserta di tengah masyarakat.
“Betapa pentingnya berbagi ilmu untuk keberlangsungan hidup di masyarakat,” ujar Sulaiman Juned.
Penulis: Sarah
Editor: Tiara N. S.
Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Play Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis (Instagram).