Jangan Egois, Orang Tua Perlu Pahami 10 Faktor Kesuksesan Anak di Masa Depan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Oleh Barokatussolihah

MENJADI orang tua merupakan pekerjaan yang tidak akan pernah selesai. Sekolahnya juga tidak ada. Menjadi orang tua adalah tanggung jawab keniscayaan manakala seseorang menikah dan memiliki anak. Tidak cukup melahirkan dan mengawal tumbuh kembang anak secara fisik, akan tetapi menjadi orang tua adalah tentang mendidik, memenuhi kebutuhan, mengasuh, mengatasi persoalan yang sedang dihadapi anak, juga memberikan bekal untuk menjalani kehidupan di masa depan.

Akan tetapi, dalam perjalanannya, ada kalanya orang tua juga menjalani kehidupannya secara personal, sebagai diri pribadi yang juga memiliki kehendak dan ekspresi diri. Dalam hal ini menjadi orang tua tidak bisa sepenuhnya tercurah untuk kehidupannya sendiri saja. Untuk itulah orang tua tidak boleh menjadi egois, sebab ia terikat tanggung jawab dengan hadirnya keluarga.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), egois berarti orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Masih menurut KBBI, egois juga didefinisikan sebagai orang-orang penganut teori egoisme. Egoisme sendiri disebut Wikipedia sebagai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri.

Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat.

Salah satu contoh bentuk keegoisan orang tua manakala memilihkan sekolah bagi anaknya, orang tua cenderung memilih sekolah favorit. Dari hasil penelitian Thomas J. Stanley, Ph.D. mungkin akan mengubah paradigma apa yang selama ini kita percayai. Penelitiannya menunjukkan bahwa dari 100 faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, yaitu IQ hanya di urutan ke-21, bersekolah di sekolah favourit di urutan ke-23, dan lulus dengan nilai terbaik atau hampir terbaik cuma faktor sukses diurutan ke-30.

Barokatussolihah, S.Ag., M.S.I.

Kecenderungan orang tua lebih mempercayai sekolah favorit menjadi faktor utama kesuksesan anak. Padahal ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kesuksesan yang mungkin belum dipahami sebagian orang tua, di antaranya adalah: jujur, disiplin, gaul (good interpersonal skill), dukungan dari keluarga dan teman dekat, bekerja lebih keras dari yang lain, dan mencintai apa yang dikerjakan.

Faktor kesuksesan lainnya adalah memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan kuat, semangat dan berkepribadian kompetitif, pengelolaan kehidupan yang baik, serta kemampuan menjual gagasan dan produk.

Dalam mempersiapkan anak kita menghadapi masa depan, sikap egois pada diri orang tua ada baiknya diminalisir. Hal ini tentunya memiliki maksud agar ada upaya yang lebih besar bagi anak dalam menjalani kehidupannya, termasuk bagaimana kelak mereka berbakti dan memperlakukan orang tua.

Anak kita adalah anugerah terindah dari Tuhan Yang Maha Esa. Maka, kehadiran dan apa pun keberadaan mereka adalah baik. Jika pada pertumbuhannya atau saat dewasanya si anak berubah menjadi tidak baik, yakinlah bahwa kita para orang tua punya andil besar memengaruhinya. Para motivator sering mengungkapkan bahwa hidup akan lebih sukses dengan bersikap optimis dan perlakukan anak secara manusiawi, karena ia juga punya hati yang perasa seperti hati orang dewasa. Ia juga punya pikiran yang tidak kalah dengan pikiran orang dewasa.

Barokatussolihah, S.Ag., M.S.I. Hobi membaca dan menulis. Saat ini menjabat sebagai Pengawas Madrasah di Kulon Progo, pernah mengajar di MTs Negeri 3 dan MTs N 2 Kulon Progo, peraih juara 1 guru berprestasi nasional tahun 2016, mendapat penghargaan SC di UEF Finlandia (2017), menjadi sekretaris FKUB Kulon Progo, kontributor Jurnalis Madrasah. Ia telah menulis 98 buku dan 50-an artikel yang terpublikasi. Tahun 2019 ia mendapat penghargaan sebagai Guru Inspiratif Produktif Nasional. Penulis terbaik cipta puisi dan drama radio bahasa Jawa Dinas Kebudayaan DIY (2021) dan Agen Perubahan Kemenag Kulon Progo (2021).

Penulis: Barokatussolihah
Editor: Fataty Maulidiyah
Sumber ilustrasi: I Stock

Untuk keterbacaan teks dan tampilan yang lebih baik, sila unduh aplikasi Majalah Elipsis di Play Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis (Instagram).

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca