Helat Literasi Seni Budaya, KSB Rumah Sunting Suguhkan Pelatihan Hingga Pembentukan Sanggar

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

KAMPAR, majalahelipsis.com—Komunitas Seni Budaya (KSB) Rumah Sunting memulai program pendampingan Literasi Seni Budaya tahun 2024 di kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling, tepatnya di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Mei hingga Agustus 2024 mendatang.

Program yang lahir dari kerja sama dengan YAPEKA, merupakan program kedua setelah program yang sama dilakukan tahun 2023 di Desa Tanjung Beringin.

Ketua KSB Rumah Sunting, Kunni Masrohanti, menyebutkan, setidaknya ada lima kegiatan besar yang akan dilakukan, yakni, pelatihan menulis puisi konservasi, pelatihan tari tradisi, pembentukan sanggar seni budaya, pelatihan pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan pembentukan TBM.

“Terima kasih kepada YAPEKA yang mengundang atau menunjuk kami sebagai mitra dalam melaksanakan program pendampingan Seni Budaya di Desa Tanjung Belit ini. Program ini memang yang kedua setelah tahun lalu dilaksanakan di Desa Tanjung Beringin. Bentuknya sama, hanya objek programnya yang sedikit berbeda,” kata Kunni.

Mengawali program tersebut, dengan didampingi tim YAPEKA, tim KSB melakukan sosialisasi kepada masyarakat 29 hingga 30 Juni 2024. Pertemuan demi pertemuan dilaksanakan. Antara lain dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, Ninik Mamak, kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Forum Subayang, Radio Komunitas (Rakom), kepala sekolah, guru dan murid-murid SDN 002 Tanjung Belit, dubalang adat, dan lain-lain.

“Jika tahap awal ini sosialisasi, tahap berikutnya sudah langsung aksi dengan membawa para narasumber,” sambung Kunni.

Sementara itu, Direktur Konservasi dan Keberlanjutan YAPEKA, Agustinus Wijayanto, menyebutkan, untuk mencapai tujuan, kegiatan konservasi yang dilaksanakan di Rimbang Baling memerlukan kolaborasi dengan banyak pihak.

“Untuk mencapai tujuan konservasi di Rimbang Baling, YAPEKA tidak bisa sendiri. Sangat perlu kemitraan. Maka perlu melibatkan masyarakat dan juga lembaga atau komunitas tempatan atau yang kompeten di bidangnya dalam melaksanakan program sesuai kebutuhan masyarakat di lokasi. Terimakasih kepada semua pihak yang mendukung program-program yang sedang kami laksanakan termasuk Rumah Sunting, baik sosial budaya, pariwisata, kelembagaan, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Intinya harus bersama-sama,” kata Agustinus Wijayanto yang akrab disapa AW, saat berkunjung ke basecamp Rumah Sunting di Pekanbaru akhir Juni lalu. (*/rls/aan)

Editor: Muhammad Subhan

Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download versi aplikasi untuk kenyamanan membaca