NEW DELHI, majalahelipsis.com—Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang kembali menunjukkan prestasinya di panggung internasional dengan tampil memukau dalam ajang Asia Pacific Bond (APB) for Theatre School Festival ke-17 yang digelar di National School of Drama, New Delhi, India.
Festival prestisius ini dihadiri delapan delegasi dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, berlangsung sejak 13 Agustus 2024.
Delegasi ISI Padang Panjang yang terdiri dari Rektor, dua mahasiswa Seni Teater, dua mahasiswa Seni Tari, satu dosen Seni Teater, dan Koordinator Pusat Urusan Internasional, aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan selama festival.
Agenda utama festival mencakup Directors’ Meeting, Students’ Meeting, Workshops, serta Pertunjukan Mahasiswa.
Dalam Directors’ Meeting, para pimpinan perguruan tinggi dari berbagai negara mendiskusikan beragam peluang kolaborasi antar anggota APB.
Forum ini menjadi kesempatan strategis bagi ISI Padang Panjang untuk memperluas jaringan kerja sama akademik dan artistik dengan institusi seni di kawasan Asia Pasifik.
Selain itu, Directors’ Meeting juga membuka diskusi mengenai kemungkinan pertukaran dosen dan proyek penelitian bersama.
Peluang ini sangat penting dalam meningkatkan kualitas akademik dan kreatif dosen ISI Padang Panjang, yang dapat memperkaya kurikulum dan menambah wawasan baru melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman lintas budaya.
Para dosen yang terlibat dalam forum ini juga berkesempatan untuk menjajaki kolaborasi dalam bentuk pengajaran bersama (joint teaching) dan kolaborasi produksi teater internasional.
Inisiatif ini diharapkan mampu menghasilkan karya-karya inovatif yang memadukan berbagai tradisi seni dari negara-negara anggota APB, sekaligus memperkuat hubungan antar institusi seni di kawasan ini.
Sementara itu, dalam Students’ Meeting, para mahasiswa dari berbagai negara saling bertukar pikiran dan mendiskusikan peluang kolaborasi antar mahasiswa.
Forum ini membuka peluang bagi mahasiswa ISI Padang Panjang untuk memperkaya wawasan dan pengalaman internasional mereka, serta membangun jaringan global yang dapat berguna di masa depan.
Diskusi dalam Students’ Meeting juga mencakup ide-ide untuk proyek kolaboratif antar mahasiswa, seperti pertunjukan bersama atau workshop seni yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan budaya.
Kontribusi ISI Padang Panjang dalam festival ini juga terlihat dalam sesi workshop, di mana Hendri Jihadul Barkah, dosen Seni Teater, bersama seluruh mahasiswa memberikan workshop tentang seni Randai.
Randai, sebagai seni pertunjukan tradisional Minangkabau, diperkenalkan dalam bentuk kontemporer kepada seluruh delegasi dan peserta festival.
Workshop ini mendapat sambutan hangat karena berhasil memperkenalkan elemen budaya Indonesia yang unik dan kaya.
Puncak penampilan ISI Padang Panjang adalah saat mereka menampilkan pertunjukan Randai kontemporer yang diilhami oleh budaya merantau masyarakat Minangkabau.
Pertunjukan ini memukau penonton dengan perpaduan harmonis antara tradisi dan inovasi, memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia dalam konteks global.
Partisipasi ISI Padang Panjang dalam APB for Theatre School Festival ke-17 ini tidak hanya mengharumkan nama institusi, tetapi juga membuka peluang luas untuk kolaborasi akademik dan artistik di masa depan, baik bagi dosen maupun mahasiswa.
Hal ini semakin memperkuat posisi seni dan budaya Indonesia di kancah internasional, serta mempromosikan nilai-nilai budaya lokal dalam perspektif global. (*/rls/aan/elipsis)
Editor: Muhammad Subhan
Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.