Laporan Azizah Al Hidayati
BANJIR bandang dan tanah longsor baru saja melanda wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Bencana ini mengakibatkan kerusakan rumah warga dan juga memakan korban jiwa.
Kondisi itu menggerakkan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang untuk melakukan kegiatan kemanusiaan demi menolong korban terdampak bencana alam tersebut. Mahasiswa ISI Padang Panjang yang menjadi kampus terdekat dari bencana ini sadar jika harus ikut serta membantu korban terdampak. Banyak kegiatan yang dilakukan mahasiswa ISI Padang Panjang demi membantu korban bencana.
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Desain Mode ISI Padang Panjang, Dinda, mengatakan, kalau ia diperintah oleh prodi untuk mendata mahasiswa Desain Mode ataupun keluarganya yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor, itu juga berlaku untuk jurusan yang lain.
Atas perintah Rektor ISI Padang Panjang, mahasiswa diminta untuk ikut turun ke lokasi bencana menolong secara langsung korban terdampak dengan arahan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Beberapa organisasi kemahasiswaan di ISI Padang Panjang ikut serta dalam kegiatan ini.
Zalfa, salah satu anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) ISI Padang Panjang mengatakan bahwa ia ikut serta membantu untuk membersihkan lokasi bencana.
“Dampak yang ditimbulkan sangat parah, banyak rumah yang hancur dan hanya menyisakan lantai dan beberapa tembok. Lalu batang pohon berserakan di mana-mana dan sawah yang juga ikut terendam oleh lumpur,” ujar Zalfa.
Zalfa mengatakan, dia tidak begitu mengalami kesulitan di lokasi kejadian karena yang membersihkan benda-benda yang berat adalah laki-laki, sedangkan yang perempuan hanya mengangkat yang ringan. Salah satu anggota Menwa ini juga mengakui kelelahan setelah melakukan kegiatan ini, namun ia merasa senang karena dapat berkontribusi langsung dalam membantu korban bencana tersebut.
Walaupun tidak ikut turun ke jalan, mahasiswa lainnya juga ikut berkontribusi membantu para korban dengan turun ke jalan untuk mengumpulkan sumbangan melalui HMJ. Setiap HMJ mengirimkan untusan mereka untuk turun ke jalan meminta sumbangan.
Salah satu mahasiswi yang turun ke jalan untuk mengumpulkan sumbangan mengatakan bahwa ia melakukan kegiatan ini dari pagi hingga sore. Ia mengatakan kalau dirinya dan rekan-rekannya berdiri di sekitaran lampu merah dan pasar Padang Panjang sambil menggunakan almamater ISI Padang Panjang.
“Karena kami mengumpulkan sumbangan hingga sore, jika ada yang lelah maka kami akan bergantian, begitu terus hingga selesai. Setelah selesai kami akan berfoto dan mengirimkannya sebagai bukti,” katanya.
Mahasiswa yang tidak ikut kegiatan juga masih bisa memberikan bantuan di kampus. Kampus juga menyediakan posko sumbangan di koperasi ISI Padang Panjang. Mahasiswa bisa menyumbangkan makanan pokok, barang layak pakai, ataupun sejumlah uang.
Mahasiswa ISI Padang menunjukkan kepedulian nyata mereka melalui bantuan-bantua yang diberikan. Kegiatan yang melambangkan bentuk kepedulian dan kesadaran sebagai mahasiswa untuk berguna bagi masyarakat sekitar. Walaupun berasal dari daerah yang berbeda-beda tidak membuat mahasiswa ini merasa tidak perlu ikut bersimpati dengan apa yang terjadi. (*)
Editor: Muhammad Subhan
Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.