GOWA, majalahelipsis.com—Tokoh literasi dan penulis nasional Bachtiar Adnan Kusuma menegaskan kalau pendidikan literasi sebaiknya diberikan pada calon pasangan usia subur yaitu anak-anak SMA, mahasiswa, dan guru-guru sejak dini.
Bachtiar Adnan Kusuma menguraikan bahwa pendidikan literasi yang baik diberikan pada masa pramenikah, menikah, dan pascamenikah.
“Penguatan dan pentingnya literasi pada setiap keluarga sebaiknya diberikan pada remaja, mahasiswa dan pelajar SMA yang tidak lama lagi memasuki usia pernikahan,” kata Ketua Forum Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI ini, Kamis (6/9/2024), di Aula Ponpes Yatama Pallangga, Gowa.
Bachtiar Adnan Kusuma menguraikan jika saja katanya asupan literasi telah dipahami betapa pentingnya bagi setiap calon pasangan usia subur dan urgensinya, maka peletakan penguatan literasi dimulai sejak masa pramenikah, apalagi masa menikah.
“Kita butuh calon pasangan usia subur yang memiliki pengetahuan dan pemahaman literasi yang utuh, tidak setengah-setengah,” tegas BAK.
Maksudnya, kata BAK, hanya calon orang tua yang memahami pentingnya literasi pada setiap satuan keluarga, Pendidikan, dan masyarakat akan menjadikan literasi sebagai kebutuhan primer.
“Kalau setiap pasangan usia subur yang telah menikah, memiliki horison luas tentang literasi, selanjutnya mereka mengalirkan pada anak-anaknya yang kelak lahir dari rahim ibunya. Makanya, saya menekankan pentingnya calon pasangan usia subur pria dan wanita memiliki wawasan literasi. Efeknya mereka akan mengalirkan kepada calon anak-anak yang akan mereka lahirkan,” kata Kepala Badan Nasional Literasi LABBAIK Pengurus IKA BKPRMI Pusat ini.
Karena itu, BAK menegaskan hanya dengan menempatkan literasi sebagai kebutuhan primer, maka akan melahirkan generasi muda yang melek literasi.
Caranya, katanya, pendidikan literasi diberikan sejak anak-anak masih dalam kandungan hingga mereka lahir ke dunia.
“Literasi sangat penting, karena hanya literasi yang baik akan memajukan suatu daerah, apalagi negara. Saya berharap para guru-guru dan santri Yatama Pallangga Gowa menjadi contoh bagaimana menempatkan literasi sebagai sesuatu yang sangat mendasar,” tegas BAK.
Sementara itu, salah seorang guru Ponpes Yatama Hasiah, S.Pd., M.Pd., merasa bersyukur karena dengan hadirnya Bachtiar Adnan Kusuma menginspirasi dan sangat memotivasi guru-guru dan santri Ponpes Yatama.
“Keren, sangat inspitarif dan menggugah ceramah Pak BAK,” kata Hasiah.
Di ujung acara, Bachtiar Adnan Kusuma menyerahkan wakaf buku Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Amir Uskara kepada Perpustakaan Ponpes Yatama Pallangga.
Buku karya Dr. H. M. Amir Uskara bertajuk “Ayo Membangun Desa” dan “Anak Kolong Berwajah Buku” karya Bachtiar Adnan Kusuma dan “Literasi Dimulai dari Diksi dan Berakhir Pada Aksi” karya Dr. Adin Bondar, M.Si.
Buku itu diterima Sekretaris Yayasan Yatama, Abd. Rahim, S.Pd. dan Kepsek Ponpes Putri Yatama, Halijah, S.Ag. (*/aan/elipsis)
Editor: Muhammad Subhan
Untuk keterbacaan teks dan tampilan website majalahelipsis.com yang lebih baik, sila unduh aplikasi majalah elipsis di Google Play atau APP Store, tanpa memerlukan login. Kirim naskah ke majalah digital elipsis (ISSN 2797-2135) via email: majalahelipsis@gmail.com. Dapatkan bundel digital majalah elipsis (format PDF 100 halaman) dengan menghubungi redaksi di nomor WhatsApp 0856-3029-582. Ikuti laman media sosial Majalah Elipsis (Facebook) atau @majalahelipsis.